Anto, warga Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang yang tenggelam di Danau Linting, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, Deliserdang, pada Rabu (1/1/2020), bukanlah korban yang pertama.
Warga Desa Sibungabunga Hilir, Kecamatan STM Hulu, Malem Pagi Tarigan, menuturkan, Anto merupakan orang keempat yang tenggelam di danau berair panas tersebut.
Malem Pagi Tarigan mengaku tidak terlalu ingat kapan peristiwa tiga korban lainnya tenggelam.
Peristiwa yang lekat dalam ingatannya adalah tenggelamnya seorang anak laki-laki sekitar dua tahun lalu. Ketika itu, anak tersebut jatuh dari ayunan di sebuah pohon besar di pinggir danau."Ada empat kalilah seingat saya. Yang terakhir ya, Anto ini. Untuk korban lainnya tidak ingat tahun-tahunnya. Hanya yang anak-anak itu lah ingat. Dua tahun lalu itu," ujarnya, Kamis (2/1/2020).
Seingat Tarigan, peristiwa pertama korban tenggelam adalah warga Medan Amplas yang baru belajar berenang.
"Saat itu dia (korban) pakai celana jeans dan berkali-kali memanggil kawan-kawannya untuk ikut berenang. Mungkin celananya semakin berat karena air, akhirnya dia tenggelam. Warga ikut dalam pencarian. Yang jago-jago menyelam, turun lah ke sini semua. Tapi tak dapat. Tiga hari baru muncul," jelasnya.
Kejadian kedua, lanjutnya, seorang mahasiswa yang ikut mandi-mandi di pinggir danau terpeleset lalu tenggelam.
"Nah untuk kejadian tersebut, warga dan pengunjung yang menyaksikannya terjatuh ke danau langsung ramai dan berusaha menyelamatkan namun gagal. Dalam dua hari, jasadnya timbul sendiri. Padahal kami nyari semua di sini," ungkapnya.
Masih dikatakan Malem Pagi Tarigan, untuk korban ketiga seorang anak laki-laki yang kejadiannya sekitar tahun 2017.
Tenggelamnya anak itu diketahui setelah beberapa saat kemudian.
"Jadi saat itu pencarian sudah dilakukan oleh tim SAR bersama warga dan akhirnya ditemukan tersangkut di ranting pohon di dalam danau,” ujarnya.
“Jadi setelah itu, ya inilah yang terakhir, Anto. Saya ikut dalam pencarian korban pada tiga kejadian dulu itu," pungkasnya.