Sejumlah studio film besar asal China mengalami penurunan nilai saham sebagai akibat dari wabah yang muncul dari Wuhan. Ketika pasar di China dibuka pada Senin (3/2), saham sejumlah perusahaan film asal Negeri Gingseng dibuka melemah.Studio film Huayi Brothers Media jatuh 9,9 persen jadi seharga 3,81 yuan per saham. Wanda Film juga jatuh hingga 10,01 persen menjadi 15,56 yuan.Enlight Media jatuh 10,3 persen menjadi 9,51 yuan. Lalu perusahaan milik pemerintah China, China Film Group jatuh 9,99 persen menjadi 12,43 yuan.Shanghai Film Group juga senasib dengan jatuh 9,99 persen ke 12,17 yuan per saham. Begitu pula dengan Zhejiang Talent yang jatuh 9,95 persen menjadi 4,98 yuan per saham. Variety menyebut kejatuhan saham para perusahaan film ini merupakan reaksi susulan dari wabah virus korona yang meledak secara eksponensial di negara tersebut selama momen libur Tahun Baru China.Selain itu, kejatuhan nilai saham ini juga sebagai akibat dari kerugian banyak perusahaan film setelah berbagai pembatalan pemutaran film di seluruh penjuru China. Tercatat, ada 70 ribu bioskop yang tutup di China karena wabah virus corona.Pasar saham China telah ditutup selama lebih dari sepekan, karena perpanjangan libur akibat wabah virus tersebut yang kemudian membuahkan status "darurat global" oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO."Kepanikan investor dengan cepat menyebar di seluruh lantai dan akan mendominasi pasar dalam jangka pendek," kata pengamat ekonomi dari First Seafront Fund kepada televisi Hong Kong, RTHK, dikutip dari .Hingga Selasa (4/2) sore, Pemerintah China mengumumkan ada 33 orang yang dikonfirmasi terjangkit wabah virus corona di area Hong Kong, Macau dan Taiwan. Kasus yang diduga di China daratan sendiri mencapai 23.214."Sampai pukul 24.00 pada tanggal 3 Februari, Komisi Kesehatan Nasional telah menerima 20.438 laporan kasus yang dikonfirmasi (terjangkit corona), 425 kasus kematian, dan 632 kasus sembuh dan keluar dari rumah sakit," kata Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian pada jumpa pers di kediaman resminya di Jakarta, Selasa (4/2).Jumlah pasien sembuh yang tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan kasus kematian dianggap menunjukkan kecenderungan positif dalam upaya melawan virus yang berpusat di Kota Wuhan, Provinsi Hubei itu.China juga menyebut tingkat penyebaran virus menurun, mencapai 19,65 persen terhitung per 2 Februari lalu, di mana pada 27 Januari angka penyebaran masih berada pada 64,54 persen."Virus ini bisa disembuhkan. Pasien ringan secara bertahap akan pulih sekitar satu minggu setelah terinfeksi. Pasien yang agak serius mungkin membutuhkan waktu dua minggu atau lebih," kata Xiao seperti dikutip dari Antara.Kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di negara lain mencapai 150 yang terdiri dari 23 negara, termasuk Jepang, Thailand, Filipina, Singapura, Australia, dan Korea Selatan. Sedangkan asus kematian di luar China, tercatat di Filipina dan Hong Kong.
Sumber : CNN Indonesia