Imbas Virus Corona Terhadap Pariwisata Sulawesi Utara

30 January 2020 850 Viewed

Penyebaran Virus Corona bisa dibilang berdampak bagi sebagian besar industri pariwisata dunia, tak terkecuali di Sulawesi Utara (Sulut).

Sulut merupakan salah satu tujuan turis China ke Indonesia. Hal ini tak lepas dari adanya penerbangan langsung dari sejumlah kota China ke Sulut.

Namun, karena virus corona, sejumlah penerbangan dihentikan. Plus, Pemerintah China melarang travel agent setempat melaksanakan grup tur ke luar negeri.

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw percaya, kondisi ini bisa teratasi, dan pariwisata daerahnya akan bangkit.

"Pemberhentian sementara wisatawan China ke Sulut bukanlah kiamat yang akan mematikan industri pariwisata Sulut. Justru semakin meningkatkan pemasaran pariwisata kita (ke negara lain),” kata Steven saat dihubungi Kompas.com.

Kompas.com mengulas lengkap soal virus corona, penurunan turis China dan pariwisata Sulawesi Utara.

Alasan turis China suka berlibur di Sulawesi Utara

Jarak adalah salah satu alasan bagi turis China suka berlibur di Sulawesi Utara. Dibandingkan daerah lain di Indonesia, menurut Wagub Steven, Sulut adalah yang paling dekat dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Ke Manado dari China bagian selatan kurang lebih hanya lima jam. Kalau ke Indonesia bagian lain kan lebih lama. Karena lebih dekat, otomatis harga perjalanan jauh lebih murah,” kata Wagub Steven.

Selain itu, kekayaan alam, budaya, dan makanan yang dimiliki Sulut, terutama Manado, tidak kalah jauh menarik dari kota lain. Makanan juga dianggap cocok dengan wisatawan China.

Plus, adanya penerbangan langsung atau charter dari China ke Manado, atau sebaliknya.

Klik link berikut untuk mengetahui informasi alasan turis China suka berlibur di Sulawesi Utara.

Gaya perjalanan turis China liburan di Sulawesi Utara

Wagub Seteven mengatakan, turis China yang datang ke daerahnya lebih banyak datang secara berkelompok dibandingkan datang sebagai solo traveler atau Free & Independent Traveler (FIT).

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily mengatakan banyaknya turis China memilih grup tur karena adanya pesawat sewaan (charter flight) rute penerbangan langsung China ke Manado, atau sebaliknya.

Wakil Ketua Umum 1 Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansyah mengatakan turis China lebih cenderung mencari tempat dan karakter yang sama di negaranya.

Wagub Steven mengatakan turis China juga suka ke pantai, dan salah satu yang paling sering dikunjungi adalah Taman Laut Bunaken. Namun, kini ada opsi baru--Likupang di Minahas Utara.

Klik link berikut untuk mengetahui informasi gaya perjalanan turis China liburan di Sulawesi Utara.

Dampak virus corona bagi pariwisata Sulut

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily tak menampik adanya penurunan kunjungan turis China karena imbas dari virus corona. Namun, belum ada angka pasti berapa besar penurunannya.

Selain itu, hingga kini belum ada pembatalan kedatangan wisatawan China ke Sulut. Opsi yang dilakukan adalah penjadwalan ulang kunjungan hingga situasi kondusif.

 

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulut Merry Karouwan mengakui jika penurunan turis China akan berdampak pada roda pariwisata daerahnya.

Oleh karena itu, ia berharap persoalan virus corona cepat terselesaikan, sehingga industri pariwisata bisa kembali berjalan dengan baik.

Klik link berikut untuk mengetahui informasi dampak virus corona bagi pariwisata Sulut.

Pasar Tomohon kini

Pasar Tomohon kembali menjadi sorotan masyarakat akibat kemiripannya dengan Pasar Seafood Huanan yang terletak di Wuhan, China. Kedua pasar tersebut sama-sama menjual kuliner ekstrem, salah satunya kelelawar.

Bedanya, Pasar Seafood Huanan disebut sebagai asal virus corona. Hal ini diperkuat hasil positif dari sampel yang diambil di tempat perdagangan hewan liar pasar tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Utara Henry Kaitjily mengklaim Pasar Tomohon cenderung lebih bersih. Hewan yang diperjualbelikan merupakan tangkapan segar hasil buruan di hutan, salah satunya kelelawar. 

Menurut Wagub Steven, karena imbas virus corona, beberapa masyarakat memang jadi takut menyantap kelelawar. Di sisi lain, ada juga masyarakat merasa biasa saja.

Hal ini tak lepas dari kebiasaan mengonsumsi kelelawar sejak lama di daerah tersebut.


Sumber: https://travel.kompas.com/read/2020/01/30/065441927/imbas-virus-corona-bukan-kiamat-bagi-pariwisata-sulawesi-utara?utm_source=LINE&utm_medium=today&utm_campaign=messaging

TAGS:

Connected with us

@cityradio959

Contact us

Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238