Beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate meminta Netflix untuk lebih memperkaya ketersediaan film Indonesia di platformnya.
Menanggapi hal itu, Netflix pun yakin memang banyak cerita menarik dari Indonesia yang bisa diadaptasi menjadi film.
Keyakinan itu diwujudkan melalui kerja sama antara Netflix dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengembangkan kualitas penulis naskah dari Indonesia.
"Acara hari ini menunjukkan bahwa kami menantikan lebih banyak cerita menarik dari Indonesia," Head of Communications Netflix SEA, Leigh Wong setelah acara konferensi pers kolaborasi Netflix dan Kemendikbud di Jakarta, Kamis (9/1/2019).
Kerja sama ini memberikan kesempatan untuk sineas Indonesia, khususnya penulis naskah, untuk mengikuti workshop di kantor pusat Netflix, di Hollywood, Amerika Serikat.
Di sana, mereka akan bertemu dengan pimpinan konten Netflix dan bertukar pikiran dengan pembuat konten dari berbagai negara tentang bagaimana cara membuat konten lokal yang original dan menarik untuk penonton global.
Selain itu, akan ada pula workshop penulisan kreatif di Jakarta untuk 100 penulis, sebagai rangkaian dari inisiasi ini.
"Kami akan mengadakan pelatihan lokal di Jakarta selama 12 bulan ke depan, mencakup penulisan skenario dan pengembmangan cerita, serta ketrampilan produksi," kata Kuek Yu-Chuang, Managing Director, Netflix Asia Pasific dalam kesempatan yang sama.
Selanjutnya, semua peserta yang telah mengikuti pelatihan, akan diminta untuk membuat cerita abstrak dan akan dinilai oleh dewan juri. Cerita terpilih akan memenangkan hadiah sebesar 600.000 dollar AS (Rp 8,3 miliar) untuk biaya produksi dan pengembangan cerita.
"Jadi kami berharap bisa melihat, cerita apa sih yang bakal hadir di Netflix dari inisiatif ini," ujar Leigh.
Film lokal di Netflix sebanarnya sudah ada. Hanya saja, Leigh lupa persisnya berapa jumlah film Indonesia yang tersedia di Netflix.
"Kami telah berinvestasi untuk Netflix original dari seluruh dunia dan sebagian konten original ini dipesan oleh para peninjau eksekutif lokal kami yang tinggal di Asia dan dapat memahami bahasanya," jelas Kuek.
Seperti disebutkan sebelumnya, Menkominfo meminta Netflix untuk memprioritaskan film produksi dalam negeri di Indonesia. Sebab, ia merasa lebih banyak film dan serial asing yang terpajang di Netflix.
Ia bahkan meminta agar Netflix di Indonesia, tidak memuat dulu film dan serial asli mereka yang diproduksi di luar negeri.
"Kita minta Netflix original jangan dulu, lah di Indonesia, gunakan dulu hasil kreativitas anak Indonesia sendiri dulu, kalau bisa," kata Johnny di lain kesempatan.
Connected with us
@cityradio959