Ini Lima Kasus Garuda Selama Dipimpin Ari Ashkara

07 December 2019 645 Viewed

Publik gempar setelah pemberitaan tentang upaya penyelundupan motor Harley Davidson yang diduga dilakukan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. terungkap. Suku cadang motor gede (moge) merek Harley Davidson dan sepeda lipat ekslusif merek Brompton itu dipreteli lalu dimasukkan dalam pesawat baru Airbus 330-900NEO pada 17 November 2019.

Dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis 5 Desember 2019, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa kasus penyelundupan Harley Davidson seri Shovelhead itu dijalankan secara sistematis oleh jajaran pegawai Garuda hingga pimpinan puncaknya.

“Inilah yang membuat kami sedih. Di saat kami ingin membangun citra BUMN dan meningkatkan kinerjanya, ada oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan hal seperti ini,” kata Erick.

Nama Direktur Utama Garuda, Ari Ashkara, tidak bisa dipisahkan dari berbagai kontroversi sejak dia menduduki kursi panas Garuda. Beberapa kontroversi yang mewarnai media massa tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Memoles Laporan Keuangan 2018, dari Rugi Jadi Untung

Ari membuat gempar dengan membuat laporan keuangan maskapai itu pada 2018 menjadi untung dari seharusnya masih rugi. Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan pun turun tangan dan menemukan adanya pelanggaran pada laporan keuangan tahunan maskapai itu. Akuntan Publik Kasner Sirumapea dibekukan oleh Kemenkeu selama 12 bulan karena tindakannya itu.

Kasus kontroversial itu bermula dari laporan keuangan emiten dengan kode saham GIAA yang telah diaudit berbalik untung US$809,846 pada 2018. Posisi tersebut kebalikan dari kerugian US$216,58 juta pada 2017.

Padahal, perseroan masih mencatatkan rugi pada periode September 2018 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$114,08 juta. Kontribusi terbesar atas laba GIAA pada 2018 berasal atas pendapatan lain-lain perseroan yang berbanding jauh pada tahun sebelumnya yakni US$19,79 juta.

Dua komisaris GIAA, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menganggap laporan keuangan 2018 itu tidak sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sehingga enggan membubuhkan persetujuan atas laporan keuangan itu.

2. Live Music Akustik di Pesawat

Kontroversi lain dari Ari Askhara adalah menyuguhkan livemusic akustik di pesawat yang tengah terbang di ketinggian 35.000 kaki. Ari Askhara beralasan hadirnya layanan live music akustik merupakan keinginan menghadirkan pengalaman baru dalam penerbangan Garuda untuk pengguna jasa maskapai itu khususnya generasi milenial.

3. Menutup Rute Penerbangan London dan Amsterdam

Ari Ashkara juga menutup sejumlah rute penerbangan seperti Jakarta-London dengan alasan untuk menekan kerugian perseroan. Tidak hanya itu, emiten berkode saham GIAA tersebut juga akan memangkas rute penerbangan dari dan menuju Amsterdam dua penerbangan hingga tiga penerbangan dari yang sebelumnya memiliki enam jadwal penerbangan.

4. Larangan Foto dan Video Dalam Pesawat

Garuda Indonesia melarang untuk mendokumentasikan kegiatan di pesawat baik foto ataupun video oleh awak kabin ataupun penumpang. Larangan itu disampaikan melalui surat edaran dan viral di media sosial.

Awak kabin diminta untuk menyampaikan larangan mendokumentasikan segala kegiatan kepada penumpang dengan bahasa yang tegas. Maskapai akan memberikan sanksi jika larangan itu dilanggar.

Setelah menjadi polemik, manajemen Garuda merevisi surat larangan tersebut.

5. Penyelundupan Moge Harley Davidson dan Sepeda Brompton

Langkah kontroversial Ari Ashkara akhirnya terhenti di kargo Airbus 330-900neo yang dianggap sebagai masa depan bisnis Garuda.

Kasus dugaan penyelundupan moge Haley Davidson dan sepeda lipat Brompton melalui pesawat baru yang diterbangkan dari Delivery Center Airbus di Toulouse, Perancis, menuju Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten benar-benar mendaratkan secara keras (hard landing) Sang Dirut Garuda.


Sumber: Tempo.co

TAGS:

Connected with us

@cityradio959

Contact us

Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238