Kadang dalam sebuah pernikahan, suami atau istri dihadapkan oleh permasalahan serius. Ada hal yang tidak bisa lagi didamaikan kemudian terucaplah keputusan bercerai, biasanya baik suami maupun istri merasa sudah berada di ujung perjalanan dan merasa rumah tangga tidak bisa diselamatkan lagi.
Ada juga hal sepele yang kemudian menjadi besar padahal sebetulnya masih bisa diperbaiki dan pernikahan terselamatkan dari perceraian.
Inilah 7 kebiasaan buruk yang bisa merusak hubungan pernikahan jika terus dibiarkan. Jangan sampai perilaku yang salah merusak hubungan suami dan istri. Apa sajakah itu?
Berikut Popmama.com sebutkan untuk kamu ketahui.
1. Tidak membicarakan masalah penting
Mereka asyik mainkan gadget masing-masing tanpa bertukan informasi satu sama lain.
Mengapa demikian?
Sebagian orang memilih untuk pergi dari masalah. Melupakan tanpa mendiskusikan sebagai bahan evaluasi.
Akibatnya tidak terjadi proses memperbaiki diri antara satu sama lain.
Tidak hanya itu aja, kehilangan momen diskusi setelah menghadapi permasalahan berarti kamu kehilangan momen untuk lebih saling mengenal satu sama lain.
Tanpa menceritakan apa yang kamu harapkan ke pasangan, maka nantinya ketika menghadapi masalah yang sama, pasangan kamu tidak akan mengetahui apa yang kamu suka, apa yang kamu harapkan dan yang terbaik untuk pernikahan kamu dengannya.
Tidak membahas permasalahan hingga tuntas justru akan membuat masalah tersebut tumbuh lebih besar.
Ketika pertengkaran sudah terjadi, maka semuanya sudah terlalu terlambat.
2. Mengungkit masalah lama
Itu mungkin malah bisa memperparah hubungan kamu dengan pasangan. Kalau kamu seperti itu, segera kendalikan diri kamu.
Namun jika pasangan kamu yang seperti itu, cobalah cari waktu ketika kalian sedang berdamai untuk bicarakan bahwa mengungkit saat beradu argumen itu adalah hal yang kurang tepat dan bisa membuat kamu merasa tidak nyaman.
Akan lebih baik jika kalian berdiskusi untuk mencari solusi daripada mengungkit masa lalu.
3. Bicara di belakang setelah terjadi pertengkaran
Banyak orang memiliki sifat bawaan seperti ini, suka menceritakan permasalahan dirinya pada orang lain. Entah pada saudara atau kepada temannya.
Jadi jika terjadi pertengkaran, dia menceritakan dari A-Z pada kerabatnya. Dia menceritakan versi dirinya. Sesuai dengan sudut pandangnya.
Nah, jika nanti pasangannya dengar apa yang dibicarakan di depan orang lain maka masalah baru bisa kembali muncul.
Jika diulangi lagi, bisa terulang kembali. Terutama jika kamu bicara di belakang setelah terjadi pertengkaran. Bisa jadi yang kamu ceritakan itu ada yang dilebih-lebihkan, tidak sesuai dengan kenyataan. Bisa jadi orang yang mendengan cerita kamu, bukan memberi solusi yang tepat, tapi malah memberi masukan yang kurang baik untuk hubungan kamu dan pasangan kamu.
Akan berbahaya jika seperti itu terus berulang, maka hubungan akan semakin memburuk dan bisa berujung pada perceraian.
4. Membandingkan pasangan dengan mantan
Pada dasarnya tidak seorang pun suka jika dirinya dibanding-bandingkan dengan orang lain. Terlebih jika itu mantan pasangannya saat ini.
Ini bisa membuat seseorang merasa kesal. Ini adalah perilaku yang dibenci banyak orang.
5. Tidak menghormati privasi dan ruang pribadi
Ruang pribadi adalah bagian penting dari hidup kamu yang tidak wajib diatur oleh pasangan kamu. Kamu memiliki otoritas untuk mengatur ruang pribadi hidup kamu. Namun, kamu harus memahami bahwa apapun tindakan kamu di ruang pribadi kamu haruslah hal yang baik dan tidak merugikan atau menyakiti pasangan kamu.
Apa saja sih contoh dari ruang pribadi seseorang?
- Password email
- Password akun media sosial
- Cara kamu berteman di kantor
- Produk kecantikan yang kamu beli
- Berapa yang kamu tabung dari uang penghasilanmu
- Cara kamu merawat diri kamu sendiri
Itu adalah beberapa contoh yang tidak wajib diceritakan ke pasangan. Tapi ingat, kamu harus tahu batasan.
Bahayanya adalah ketika ruang pribadi ini sudah didobrak bahkan diatur-atur oleh pasangan, maka kamu mungkin merasa nggak nyaman. Banyak orang tidak bisa bertahan dengan cara hidup yang seperti itu.
Kebanyakan memilih untuk jalan sendiri dibandingkan memiliki pasangan yang suka mengatur dan tidak menghargai privasi.
6. Mengutamakan teman
Nggak setiap orang rela diperlakukan seperti itu. Secara tidak langsung di nomor duakan.
Setelah menikah, justru kebanyakan orang ingin menjadi yang terpenting atau menjadi nomor satu bagi pasangannya.
Terlebih lagi jika temannya itu adalah lawan jenis. Tentu kamu akan terbakar emosi.
7. Sering menyalahkan pasangan di hadapan mertuanya
Setelah orangtua merasa percaya dan yakin, baru kemudian ia memberikan restunya.
Jika setelah menikah kamu malah asyik terus-menerus menjelek-jelekan pasanganmu di depan orangtua, maka ini tidak benar.
Cari saja teman curhat yang lain. Sering menyalahkan pasangan di depan orangtua hanya akan membuat masalah baru. Tinggalkan kebiasaan seperti itu ya.
Itulah 7 keburukan yang merusak pernikahan dan bisa menjadi penyebab perceraian. Kamu pasti bisa menjaga hubungan pernikahan kamu. Kebiasaan yang kurang tepat, pasti bisa kamu ubah!
Sumber: popmama.com