Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama STKIP Bina Bangsa Getsempana (STKIP BBG) Banda Aceh Regina Rahmi mengatakan saat ini fokus menyeleksi calon penerima yang membuat konten pendidikan.Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan untuk menerima konten video selain tema pendidikan jika konten itu punya dampak di masyarakat."Kami lihat kemampuannya [calon penerima beasiswa] namun ini kan harus ada seleksi. Seleksi dalam artian konten yang mereka sudah munculkan di Youtube itu bertema apa, apakah pendidikan atau memang general, kita akan berfokus pada pendidikan nantinya tapi setelah seleksi yang general itu sangat bermanfaat, kita kondusifkan," kata Regina saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (1/7).
Ditanya soal apakah ada syarat terkait jumlah pengikut, Regina mengatakan pihaknya belum bisa menyebutkan angka pasti karena ia dan tim ingin menampung terlebih dahulu Youtuber yang mendaftar di STKIP BBG.Kemudian, tim penyeleksi beasiswa STKIP BBG akan membuat sistem peringkat yang mencakup jumlah pengikut, tema video dan indikator penilaian lainnya."Itu [jumlah pengikut] relatif ya, pertama kebetulan kita akan menampung terlebih dahulu pelamar yang nantinya baru kita buat per-rangkingan. Ranking per tema, selain itu jumlah subscriber, setelah itu ada beberapa item yang menjadi indikator penilaian juga," jelasnya.Menyoal keaslian konten video, STKIP BBG telah merekrut tim ahli di bidang IT untuk memeriksa konten video yang dikirimkan apakah asli atau mengunggah ulang dari YouTuber lain.
Selain itu, menurut Regina, pihaknya juga telah bekerja sama dengan sejumlah institusi untuk membantu tim ahli IT STKIP BBG."Ada, itu jadi salah satu indikator penilaian yaitu orijinalitas. Dia membuat sendiri atau dari orang lain, kita punya tim ahli yg memang di bidang IT, kita juga melibatkan orang dari luar yg dari institusi luar untuk mengecek hal tersebut," tuturnya.Regina menyebutkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh calon penerima beasiswa youtuber yakni lulusan SMA minimal tahun 2016. Namun, jika pendaftar lulusan tahun 2014 atau 2015, STKIP BBG tetap terbuka untuk melihat kreativitas yang mereka buat melalui video."Kita punya persyaratan, dia harus lulus SMA itu minimal tahun 2016 karena kadang dia punya keinginan untuk kuliah tapi tidak memiliki biaya, kita juga harus melihat alasannya. Kalau misal ada punya kemampuan yg lebih tinggi lagi lulusan tahun 2014 atau 2015 kami tetap menampung dan memberikan kesempatan kepada mereka," ucapnya.
Berbicara soal waktu pendaftaran, STKIP BBG telah membuka pendaftaran secara online yang telah dilaksanakan dari awal bulan Juni sampai pertengahan bulan September. Youtuber harus mencantumkan link video mereka untuk diseleksi oleh tim IT.Setelah itu, akan ada seleksi lainnya pada akhir September tapi Regina tidak menyebutkan secara rinci dan beasiswa ini hanya diperuntukan untuk Strata 1 (S1)."Iya [pendaftaran] dari awal Juni sampai pertengahan September proses seleksi administrasi. Kita akan seleksi pada akhir September nanti ini akan kita umumkan juga ke publik atau upaya kami dalam proses seleksi," pungkasnya.Sebelumnya, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta terlebih dulu mengumumkan beasiswa khusus para Youtuber pada jenjang pendidikan S1.