Arnita Si Mahasiswi IPB Disetop Beasiswanya karena 'Etika'

01 August 2018 845 Viewed

Lisnawati, ibunda seorang mahasiswi Institut Pertanian Bogor yang berhenti kuliah karena beasiswanya disetop gara-gara pindah agama, bertekad tak akan berhenti berjuang sampai hak anaknya dikembalikan.

Dia mengaku telah menuntut penjelasan kepada pemerintah setempat namun tak ada jawaban yang memadai. Akhirnya dia memutuskan mengadukan hal yang dialami putrinya, Arnita Rodelina Turnip, kepada Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara.

Saat ditemui di kantor Ombudsman Sumatera Utara di Medan pada Selasa, 31 Juli 2018, Lisnawati menceritakan semua yang dialami putrinya. Mula-mula dia menuturkan bahwa Arnita memang anak yang pandai dan berprestasi serta sering meraih rangking terbaik di sekolahnya.

Pada 2015, Arnita menerima beasiswa yang disebut Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dari pemerintah daerah tempat dia tinggal, Kabupaten Simalungun. Dia terpilih untuk kuliah di Fakultas Kehutanan IPB dan dilepas berangkat ke Bogor oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun pada 7 Agutus 2015.

Arnita memutuskan memeluk Islam saat dia baru menjalani semester pertama kuliah, tepatnya pada 21 September 2015. Tak lama setelah itu, saat sudah memasuki semester kedua, datang surat pemberitahuan yang menyatakan bahwa namanya dicoret dari peserta BUD, yang berarti uang beasiswanya disetop.

Arnita tak sanggup membayar sendiri biaya kuliah yang sebesar Rp11 juta per semester sejak semester kedua hingga keempat. Otoritas IPB pun akhirnya memberhentikan status kemahasiswaan Arnita.

Lisnawati, sang ibu yang tetap memeluk Kristen, awalnya kaget dengan pilihan putri sulungnya itu meski akhirnya menghormati keyakinan Arnita. Tetapi dia tak habis pikir alasan beasiswa Arnita disetop, padahal putrinya tak melanggar apa pun, tidak menyalahgunakan narkoba, bahkan nilai akademiknya cukup baik.

"Alasan dia mualaf dapat hidayah; terpanggil masuk Islam. Semester kedua, tidak dapat BUD dan dikeluarkan (sebagai peserta) BUD. Semester ketiga tidak ada biaya BUD dan semester empat dikeluarkan dari IPB," ujar Lisnawati.

"Kenapa dikeluarkan dari BUD? Anak saya tidak (menyalahgunakan) narkoba, nilai per kuliahnya baik dan tidak di-DO (drop out). Di sini saya perjuangkan dia," katanya, menambahkan.

Lisnawati telah menanyakan ihwal itu kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Simalungun. Namun jawabannya amat normatif, yaitu masalah anggaran dan etika. Dia mencoba mengklarifikasi alasan "etika" itu bermakna gara-gara pindah agama atau maksud lain. Tetapi tak ada jawaban.

"Dijawab soal anggaran dan etika. Kenapa (untuk mahasiswa) yang lain keluar dana BUD, dan anak saya tidak. Etika, karena anak saya masuk Islam? Tidak dijawab juga," ujarnya.

Karena itulah dia mengadu kepada Ombudsman atas kebijakan Dinas Pendidikan Simalungun. Ombudsman sempat mengundang sang kepala dinas, Resman Saragih, tetapi dia mengutus bawahannya.

Ombudsman mengundang Resman untuk kali kedua agar hadir dalam pemeriksaan di Medan pada Selasa, 31 Juli. Resman akhirnya datang meski tak berbicara sepatah kata pun kepada wartawan. Hingga berita ini ditulis, Resman masih dalam forum pertemuan dengan pejabat Ombudsman. 


Sumber : https://today.line.me/id/pc/article/Arnita+Si+Mahasiswi+IPB+Disetop+Beasiswanya+karena+Etika-PLvrgM

TAGS:

Connected with us

@cityradio959

Contact us

Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238