Manajemen aplikasi Tik Tok bergerak cepat setelah layanannya diblokir
di Indonesia oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Baru sehari setelah diblokir pada Selasa (3/7) kemarin, manajemen
aplikasi Tik Tok terbang dari China ke Jakarta untuk menemui Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pada Rabu (4/7).
Tik Tok
diblokir dengan alasan banyaknya konten negatif di dalam layanannya dan
dianggap meresahkan. Selepas pertemuan itu, Rudiantara menyatakan telah
meminta manajemen Tik Tok untuk memenuhi empat persyaratan agar
blokirnya bisa dibuka kembali.
Dua syarat awal yang diminta adalah manajemen Tik Tok harus membersihkan platform-nya dari konten negatif dan menaikkan batas umur penggunaya di Indonesia.
"Dalam komitmen ini, mereka akan melakukan filtering atas
konten konten yang negatif. Juga ada beberapa hal yang akan dilakukan
perubahan, seperti batas umur. Katanya batas usianya kan 12 tahun, ini
aneh juga, kita minta mereka naikkan batas umurnya," ujar Rudiantara.
Buka Kantor di Indonesia dan Rekrut Karyawan Lokal
Syarat
ketiga, Rudiantara juga meminta Tik Tok untuk membuka kantor cabang di
Indonesia agar bisa terjalin komunikasi yang lebih baik apabila muncul
konten-konten negatif di kemudian hari.
Setelah buka kantor,
pemerintah tidak lupa meminta syarat terakhir agar Tik Tok merekrut
karyawan lokal untuk memantau konten. Hal serupa juga diminta Kemkominfo
terhadap Bigo Live ketika platform live streaming video tersebut
diblokir pada Desember 2016 karena ada konten ketelanjangan.
Tik
Tok sendiri mengklaim baru merekrut sekitar 20 karyawan di Indonesia
setelah adanya pemblokiran dari Kemkominfo. Sampai akhir tahun ini,
manajemen Tik Tok menargetkan bisa merekrut 200 karyawan sebagai
moderator konten.
Zhen Liu, SVP ByteDance, yang merupakan
perusahaan pengembang Tik Tok, mengaku siap memenuhi permintaan tersebut
dan percaya diri bahwa Tik Tok bisa kembali aktif dan mampu menjadi platform yang baik dalam mewadahi kreativitas dan menginspirasi masyarakat dengan platform-nya.
"Kami
percaya diri dapat kembali aktif dan menjadi aplikasi konten terbaik di
Indonesia. Kami berkomitmen untuk memoderasi konten kami. Kami ingin
memberikan konten yang menginspirasi," kata Zhen Liu.
Upaya yang
dilakukan Tik Tok agar blokirnya dibuka lagi adalah dengan menaikkan
batas umur pengguna aplikasinya dari 12 tahun menjadi 16 tahun.
Untuk
penanggulangan konten negatifnya sendiri, Tik Tok akan menggunakan
teknologi kecerdasan buatan milik perusahaannya yang dibantu dengan
tenaga manusia untuk memonitor penghapusan konten negatif dalam platform-nya.
"Itu pakai teknologi dia, adaartificial intelligence, itu bisa jalan tapi juga manual. Ya kombinasi karenanya sesuai makanya pakai hiring people to ensure physically there is no negative content," jelas Rudiantara.
Pria yang akrab disapa Chief RA itu
mengapresiasi respons cepat dari Tik Tok. Apabila pihak Tik Tok dapat
memenuhi tiga permintaan itu, maka pemblokiran akan dibuka kembali
secepatnya pada Kamis pagi (5/7), tergantung seberapa cepat Tik Tok bisa
memenuhi komitmennya.
"Mereka bilang akan cek secepatnya malam
ini dan menyampaikan komitmennya untuk ke depannya. Secepatnya bisa
dibuka (blokir Tik Tok)," tambahnya.
Sumber : https://today.line.me/id/pc/article/4+Hal+Utama+yang+Harus+Dilakukan+Tik+Tok+Agar+Tidak+Diblokir-nW5xXq