Kompleks kolam renang di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kini
punya tampilan baru yang bergaya retro. Hasil kerja keras tim renovasi
juga menjadikannya sebagai Stadion Aquatic terbesar dan paling keren di
seluruh Asia Tenggara.
Demikian penilaian OCA (Olympic Council
of Asia) terhadap hasil renovasi Stadion Aquatic Senayan oleh tim
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Gedung kompleks
kolam renang ini akan menjadi lokasi penyelenggaraan cabang olahraga
aquatic Asian Games 2018 bersama Stadion Aquatic Jakabaring, Palembang.
Berdasar
hasil pemeriksaan sebelum renovasi dimulainya pada Agustus 2016,
bangunan yang dibangun pada 1962 itu banyak kekurangannya. Kolam renang
utamanya kurang dalam, kurang lebar dan kurang panjang. Padahal sesuai
standart internasional panjangnya harus 50 meter dan berukuran 25 x 21
meter untuk loncat indah.
Maka fokus renovasi adalah
memperbaiki spesifikasi agar sesuaikan standart dunia. Hasilnya dimensi
kolam utama pertandingan menjadi 51,20 m x 25 m x 3. Perluasan juga
dilakukan untuk kolam polo air (50 m x 25 m x 3 m), kolam loncat indah
(21 m x 25 m x 5 m) dan kolam pemanasan (20 m x 50 m x 1,4-2 m).
Selain
itu ada tambahan atap untuk gedung yang sebelumnya tanpa atap tersebut.
Atap yang membentang sepanjang 83,6 meter itu memungkinkan angin
menerobos masuk untuk sirkulasi udara, tapi mampu mempertahankan suhu
air kolam di 26 derajat celcius yang menjadi standart dunia.
"Desain
atap seperti riak air yang ujungnya meruncing ke atas. Maksudnya agar
nantinya prestasi setiap atletnya terus naik," ujar Andra Martin,
arsitek yang dipercaya sebagai desainer proyek renovasi Stadion Aquatic,
Senayan.
Detail keren lainnya adalah tambahan fitur ramah
difabel, baik penonton dan perenang yang mobilitasnya dibantu kursi
roda. Ada ramp untuk akses masuk hingga ke semua tribunnya dan areal
'parkir' dengan daya tampung 250 kursi roda.
Proyek renovasi
yang diperkirakan menelan biaya Rp 274 miliar ini tidak sia-sia. Kolam
Renang Gelora Bung Karno (GBK) ini juga telah memperoleh sertifikasi
dari Federasi Akuatik Dunia (FINA) pada Oktober 2017. Maka kompetisi
renang kelas dunia khusus difabel bisa diselenggarakan di Senayan.
Stadion hoki
Sertifikasi
dunia juga telah dikantongi lapangan hoki Gelora Bung Karno, Senayan.
Sertifikat dari International Hockey Federation (FIH) itu diterimakan
pada 17 Mei 2017. Renovasi lapangan hoki agar memenuhi standar dunia
jauh lebih sederhana karena statusnya bukan cagar budaya. Berbeda dengan
Stadion Aquatic, Stadion Atletik, Istana Olahraga (Istora) dan Stadion
Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang merupakan cagar budaya sehingga
banyak detail bangunannya yang harus dipertahankan keasliannya.
Sumber : https://today.line.me/id/pc/article/Kolam+Renang+Terkeren+se+ASEAN+Ada+di+Senayan-LG6LXr