Aplikasi Hoax Analyzer yang diciptakan oleh pelajar
dari Institut Tehnologi Bandung (ITB) yang mewakili Indonesia dengan
sebutan Tim Cimol, di ajang Microsoft Imagine Cup yang berlangsung di
Manila Philipina, mampu mengalahkan Sembilan tim lainnya dari Asia
Tenggara.
Dibuat dengan produk unggulan dari Microsoft, aplikasi Hoax Analyzer
dari Tim CIMOL adalah aplikasi berbasis web yang bertujuan untuk
memerangi proliferasi berita palsu atau hoax.
Zeno Indonesia untuk Microsoft Indoensia, Satrya Pinandita, mengatakan, aplikasi ini mampu mengidentifikasi hoax pada sumber informasi tertentu.
“Tim CIMOL berharap bahwa penemuan mereka akan membantu lebih banyak
pengguna untuk memfilter informasi palsu dan memverifikasi sumber klaim
sebelum menyebarkannya,” kata Satrya, dalam release-nya, Selasa
(25/4/2017)
Dalam kejuaraan garapan Microsoft tersebut, Tim HeartSound dari Singapura memenangkan posisi runner-up pertama, sedangkan tim Opticode dari Filipina memenangkan posisi juara runner-up kedua pada kompetisi ini.
Tim HeartSound menciptakan S3, sebuah perangkat cerdas yang dapat
dipakai dengan menggabungkan fungsi stetoskop dan mesin
elektrokardiografi. Perangkat ini secara aktif dapat memantau detak
jantung penggunanya dan memberikan notifikasi secara nirkabel kepada
dokter jika ada kelainan sehingga pasien dapat menerima pemeriksaan atau
perawatan lebih lanjut tanpa penundaan.
Sedangkan tim Opticode menciptakan aplikasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan para tunanetra dengan Minerva, sebuah aplikasivirtual assistant mobile dengan kekuatan pada kamera smartphone untuk
mengidentifikasi objek di dunia nyata. Misalnya, jika Pengguna
mengarahkan kamera ke objek kotak sereal, asisten virtual akan
menjelaskan objek dengan keras melalui speaker pada smartphone.
Sebagai juara dan runner-up Final Imagine Cup Regional Asia Tenggara,
ketiga tim akan melakukan perjalanan inovasi ke tingkat berikutnya di
Imagine Cup World Finals yang diadakan di Seattle pada bulan Juli ini.
50 Tim mahasiswa dari seluruh dunia akan bersaing untuk mendapatkan
hadiah utama lebih dari 1 Milyar Rupiah, kesempatan bimbingan dengan CEO
Microsoft, Satya Nadella, serta hibah dan kredit dari Azure untuk
realisasi pemasaran produk.
Selain Indonesia, Singapura, dan Filipina, empat tim mahasiswa
lainnya dari seluruh wilayah Asia Tenggara juga terpilih untuk bersaing
di Final Dunia untuk pengakuan atas usaha mereka dalam berinovasi.
Tim dari Bangladesh, Tim Parasitica dengan aplikasi diagnosa medisnya yang bernama fasTnosis juga memenangkan penghargaan‘Most Popular Team,’ yang dinilai berdasarkan hasil pemungutan suara secara online pada final regional.
Secara keseluruhan, Microsoft akan mensponsori total tujuh tim untuk
memenuhi standar Asia Tenggara di Final Dunia Juli ini, sehingga dapat
memberikan kontribusi untuk perkembangan kreativitas dan inovasi di
kalangan pemuda Asia Tenggara di mata dunia. (adv)
Sumber : http://cahayakaltim.com