City Radio - Kinerja Bank Perkreditan Rakyat atau BPR pada September 2016 sekitar 9 persen akibat banyaknya kreditur yang menunggak membayar.
Ketua Perbarindo Sumatera Utara Syafruddin Siregar mengatakan tingginya angka NPL itu dipicu oleh banyaknya nasabah BPR yang gagal bayar karena ekonomi mengalami tekanan sehingga banyak nasabah yang tidak bisa membayar pelunasan kredit. Hingga September, total kredit yang disalurkan oleh 53 BPR konvensional dan 8 BPR Syariah sebesar Rp890 miliar atau naik 7,23 persen. Sementara, total aset BPR Sumut juga hanya mampu tumbuh 13,4% serta Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun mencapai Rp1,01 triliun.
Sementara itu, Kepala Divisi Advisori Ekonomi dan Keuangan Daerah BI Sumut Budi Trisnanto mengatakan, selain perlambatan ekonomi, NPL BPR juga didorong oleh masih terbatasnya kemampuan analisa kredit oleh sdm di banyak BPR. (Tri Kurniawan/Medan)