City Radio - Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dianggap masih banyak menuai masalah. Baik dari data peserta maupun rumah sakit yang menjadi provider BPJS Kesehatan.
Anggota Komis B DPRD Medan, Bahrumsyah mengatakan pihaknya mengaku bingung dengan barometer dalam menentukan rumah sakit yang layak menjadi provider BPJS kesehatan. Sebab saat ini banyak rumah sakit dan perawatnya tidak memenuhi standart justru telah menjadi provider BPJS kesehatan. Sedangkan rumah sakit yang dinilai masuk dalam kualifikasi justru ditolak menjadi provider. Untuk itu, menuut Bahrum hal ini harus dilakukan audit investigasi agar BPJS kesehatan melakukan perbaikan.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Medan, Sudarto mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan penilaian ulang terhadp kelayakan rumah sakit yang menjalin kerjasama berdasarkan standart dari Pemerintah. Sudarto menambahkan pihaknya juga bekerjasama dengan IDI untuk melakukan pengecekan kondisi rumah sakit yang layak menjadi provider.
Lebih lanjut, Anggota Komis B DPRD Medan, Rajuddin Sagala menyarankan agar BPJS kesehatan menambah pegawai dan membuka loket khusus untuk pendaftaran pasien kelas 3, sebab di kelas tersebut jumlah pasien dua kali lebih banyak dibandingkan kelas lainnya. (Rizky Pradita/Medan)