City Radio - Sekretaris Gabungan Pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) Sumut Timbas Ginting mengatakan, kebijakan bea masuk yang dilakukan Tiongkok dapat membuat harga sawit Indonesia semakin mahal.
Pengenaan bea masuk 7 persen akan membuat pengusaha terjepit sehingga harga sawit secara otomatis akan naik. Aturan tentang bea masuk ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah melakukan negosiasi dengan Negara Tiongkok. Jika tidak berhasil, maka pemerintah harus berani menerapkan bea masuk barang impor Tiongkok.
Untuk diketahui, Tiongkok sebagai salah satu negara tujuan ekspor CPO Indonesia, akan memberlakukan bea masuk untuk produk CPO dari Indonesia sebesar 6 hingga 7 persen. (Tri Kurniawan/Medan)