City Radio - Penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Utara yang kebanyakan untuk belanja tidak langsung dibandingkan belanja langsung akan menyebabkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara minim.
Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo mengatakan besarnya alokasi anggaran untuk belanja tidak langsung yaitu sekitar Rp6 triliun menyebabkan pembangunan infrastruktur sangat sedikit. 80 persen anggaran yang digunakan hanya untuk gaji pegawai dan honor membuat pembangunan minim. Seharusnya porsi yang ideal adalah 60 persen digunakan untuk belanja langsung dan 40 persen untuk belanja tidak langsung. Menurutnya, jika melihat belanja tidak langsung mencapai 80 persen, dinilai sudah over kapasiti sebab pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya akan langsung dirasakan masyarakat dan menyumbang pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, Wahyu Ario menambahkan jika APBD yang ditetapkan Pemprovsu lebioh besar untuk belanja tidak langsung, maka pertumbuhan ekonomi di tahun ini diyakini tidak akan menggembirakan. (Tri Kurniawan/Medan)