City Radio - Penurunan harga Bahan Bakar Minyak yang diwacanakan pemerintah sebesar 200 rupiah untuk premium dan solar pada April mendatang tidak akan mempengaruhi dunia industry.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adyaksa mengatakan jika penurunan premium dan solar masih berkisar ratusan rupiah, tidak akan berpengaruh terhadap penurunan biaya logistik. Sedangkan untuk biaya industri, pengusaha menggunakan BBM industri non subsidi sehingga tidak berdampak. Menurutnya, di tengah tren penurunan harga minyak dunia seperti ini, diharapkan harga BBM turun sekitar 10 persen sehingga dapat membantu pengusaha mengurangi biaya logistik.
Sementara itu, Humas Pertamina MOR I Sumbagut, Arya TYusa Dwicandra mengatakan, terkait harga BBM pada dasarnya Pertamina sebagai BUMN sekaligus operator hanya mengikuti kebijakan pemerintah. Sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan info besaran maupun jadwal penyesuaian harga, termasuk juga kuota BBM bersubsidi.
Seperti yang diketahui, rencananya pemerintah akan menurunkan harga BBM bersubsidi seperti premium dan solar pada 1 April 2016 dengan pertimbangan turunnya harga minyak dunia serta menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar amerika serikat. (Tri Kurniawan/Medan)