City Radio - Ratusan petani dibawah naungan gabungan kelompok pertanian atau gapoktan Gundaling Brastagi mengaku merugi akibat erupsi Gunung Sinabung. Pasalnya dari 200 hektar lahan pertanian, ada penurunan jumlah produksi sekitar 30 persen dari setiap komoditas.

Ketua Gapoktan Gunadaling Brastagi, Jaya Sembiring mengatakan dari 200 hektar lahan pertani, kebanyakan ditanami oleh cabai, tomat, kentang, selada dan lainnya. Meskipun belum ada yang mengalami puso atau gagal panen, namun akibat erupsi gunung Sinabung petani mengalami hambatan dalam memanen tanamannya.

Meskipun belum ada petani yang mengaku kesulitan dalam mengembalikan pinjaman, namun menurut Jaya Sembiring jika erupsi terus terjadi maka dapat berdampak pada pengembalian pinjaman atau kredit yang diajukan petani kepada bank dan koperasi simpan pinjam di Tanah Karo.

Sementara itu, sekitar 1600an hektar lahan pertanian di kabupaten karo mengalami rusak berat. Akibatnya, produktivitas sejumlah komoditi berkurang hingga 50 persen lebih. Kadis pertanian karo, agustoni mengatakan luas lahan pertanian secara keseluruhan di kabupaten karo yang terkena dampak erupsi gunung Sinabung sekitar 3400an hektar dan yang mengalami rusak berat sekitar 1620 hektar, rusak sedang 1800an hektar dan rusak ringan 42 hektar.

Dari lahan pertanian yang mengalami rusak berat kebanyakan ditanami daun bawang, kentang dan kubis. Menurut Agustoni, 3400an hektar lahan yang rusak tersebut berada di 7 kecamatan, seperti tiganderket, sipayung, naman keran, brastagi dan dolok rakyat. Selain itu, Agustoni juga mengatakan saat ini Dinas Pertanian masih mengkaji dan memohon bantuan kepada pemerintah provinsi dan pusat karena anggaran di kabupaten Karo tidak tersedia. (Tri Kurniawan/Medan)