City Radio - Komisi Penyiaran Indonesia dinilai lemah dan tidak tegas dalam mengawasi isi ataupun konten yang disiarkan televisi. Hal ini diungkapkan Komisioner Komisi Informasi Publik Wilayah Sumatera Utara, Ramdes Pohon. Akibatnya, banyak isi siaran televisi yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku anak dalam bersosialisasi dan berteman.
Ramdes Pohan mengatakan saat ini, banyak stasiun Televisi yang menyediakan hiburan sinetron yang dinilai tidak memiliki nilai edukasi. Bahkan dinilai sebagai salah satu sarana bagi anak untuk meniru dan melakukan tindak kekerasan. Salah satunya sinetron yang menceritakan lingkungan sekolah yang memiliki kelompok atau genk tertentu. Hal ini dinilai menjadi salah satu penyebab tingginya kekerasan anak kepada temannya. Salahnya terjadi di sekolah SD di Jalan Sei Petani Medan.
Bukan hanya itu, Ramdes Pohan juga menjelaskan selain komisi penyiaran Indonesia yang lemah dalam hal mengawasi isi siaran televisi, peran serta pemerintah melalui dinas pendidikan dan instansi terkait menyumbang tingginya angka kekerasan yang dilakukan oleh anak. Untuk itu, Ramdes Pohan berharap agar ada keseriusan dan komitmen baik dari instansi terkait hingga para orang tua dalam mengawasi tontonan dan konsumsi anak akan isi siara televisi.
Seperti yang diketahui, saat ini sejumlah kekerasan yang dilakukan anak mulai terkuak. Bahkan kekerasan terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar anak. Bukan hanya di Medan, fenomena ini juga terjadi diberbagai daerah seperti Jakarta, Padang dan lainnya. (Tri Kurniawan/Medan)
KPI Dinilai Lemah Dalam Mengawasi Isi Konten Televisi
Email[email protected]
Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238