City Radio - Wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak yang akan dilakukan oleh Pemerintaha baru akan berdampak sistemik kepada seluruh pelaku usaha, bukan hanya pada pelaku Usaha Mikro dan Kecil namun juga Industry besar. Hal ini secara tidak langsung akan bedampak pada penurunan daya beli masyarakat sekitar 20 persen.
Ketua UKM Center Wilayah Sumatera Utara, Deni Faisal Mirza mengatakan kebijakan apapun yang diambil pemerintah jika ujungnya pada penarikan subsidi BBM akan berdampak pada meningkatkan biaya produksi pelaku usaha, baik di sektor jasa, pengangkutan, pelaku usaha makanan, hingga industry tekstik. Memang diakui Deni Faisal, dalam kurun waktu 6 bulan pertama tidak akan bedampak pada pelaku usaha, namun jika kebijakan ini berlangsung lebih dari 6 bulan maka sedikitnya 10 persen pelaku usaha akan gulung tikar khususnya pelaku usaha mikro atau sekitar 100 ribu pelaku usaha mikro dan kecil teramcam gulung tikar.
Selain itu, Deni Faisal Mirza juga mengatakan seharusnya pemerintah mempersiapkan SDM dan memperbaiki infrastruktur terlebih dahulu sebelum menarik subsidi BBM. Apalagi pada 2015 para pelaku usaha dihadapkan pada pasar bebas atau MEA, maka para pelaku kita dikhawatirkan tidak dapat bersaing dengan produk produk luar yang lebih murah.
Seperti yang diketahui, wacana kenaikan harga bahan bakar minyak sudah mulai berhembus sejak beberapa waktu yang lalu. Pemerintah mewacanakan pencabutan subsidi BBm sekitar 3 ribu rupiah perliternya. (Tri Kurniawan/Medan)