City Radio - Kebijakan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sekitar 1.500 rupiah perkilogram diperkirakan akan menymbang angka inflasi di Sumatera Utara sekitar 0,15 persen dan juga akan berdampak pada menurunnya tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat.
Ekonom Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan kebijakan kenaikan harga gas elpiji akan berdampak langsung di sumut secara keseluruhan. Meskipun ada kecendrungan penyumbang inflasi yang kecil, namun kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram ini akan berdampak pada daya beli masyarakat dan juga PDRB. Akibatnya permintaan gas 3 kilogram akan meningkat sehingga pemerintah harus menjaga penyaluran gas elpiji 3 kilogram.
Selain itu gunawan Benjamin juga mengatakan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi juga timbul akibat wacana kenaikan harga bahan bakar minyak yang diwacanakan oleh pemerintahan yang baru. Tentunya kebijakan ini akan terus membuat masyarakat resah dan berdampak pada daya beli masyarakat. Menurutnya, pada bulan September ini diperkirakan inflasi sumatera utara berkisar diangka 0.1 hingga 0.3 persen.
Seperti yang diketahui, sejak 10 september kemarin, Pertamina secara remi mengumumkan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram sekitar 1500 rupiah. (Tri Kurniawan/Medan)