Rantai Pemasaran Bermasalah Petani Enggan Menanam Jagung

15 July 2014 1167 Viewed

City Radio - Rendahnya harga jagung yang hanya mencapai 2.200 rupiah perkilogram membuat para petani enggan menanam jagung. Petani lebih memilih menanam komoditas lain seperti cabai merah karena lebih menguntungkan.

Kasubag program dinas pertanian sumut, Lusiantini mengatakan hingga bulan mei 2014 ini, produksi jagung sumut baru mencapai 472 ribu ton. Rendahnya produksi jagung ini karena adanya kesenjangan harga yang tinggi di tingkat petani hingga pabrikan. Di petani, harga jagung hanya berkisar 2.100 rupiah hingga 2.200 rupiah perkilogram. Sementara di pabrikan harganya mencapai 3.500 rupiah perkilogram. Pihaknya akan menyelidiki terlebih dahulu jauhnya kesenjangan ini mulai dari rantai pemasaran pedagang kecil, pedagang pengumpul, pedagang besar hingga ke pabrikan.

Selain itu, Lusiantini juga mengatakan rendahnya produksi jagung sumut membuat banyak pengusaha khususnya pengusaha pakan ternak melakukan impor jagung. Setiap tahunnya sekitar 800 ribu ton jagung impor masuk ke sumut untuk mensuplay kebutuhan pabrik pakan ternak di sumut.

Untuk diketahui, penurunan produksi jagung terjadi karena banyak petani yang beralih menanam komoditas lain seperti di Seragi, Tapanuli Utara, Tobasa dan juga Madina. (Tri Kurniawan/Medan)

Connected with us

@cityradio959

Contact us

Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238