City Radio - Tampilan gambar yang menyeramkan pada bungkus rokok dinilai masih kurang efektiv dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya merokok, sebab metode ini kemungkinan hanya akan berpengaruh pada perokok pemula namun tidak bagi perokok active atau perokok akut.

Pengamat sosial universitas sumatera utara, Agus Suryadi menjelaskan bahwa tampilan menyeramkan pada bungkus rokok tidak akan membuat perokok jera dan berhenti merokok. Namun jika tujuannya untuk mengurangi resiko perokok pemula kemungkinan bisa, tapi tidak untuk perokok akut. Bahkan stikma rokok sebagai sumber kekuatan sudah terbangun di masyarakat sehingga sosialisasi meningkatkan keasadaran masyarakat yang perlu digalkkan.

Sementara itu, kepala dinas perindustrian dan perdagangan kota medan, Syahrizal Arif mengaku bahwa pihaknya belum menerima petunjuk teknis dan perintah pengawasan mengenai aturan penampilan gambar menyeramkan di bungkus rokok.

Seperti yang diketahui, para produsen rokok wajib menampilkan gambar menyeramkan pada setiap bungkus rokok sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2013. (Tri Kurniawan/Medan)