Nilai ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit dari Sumatera Utara ke negara tujuan utama masih bergerak lambat. Pada periode Januari hingga Maret 2014 lalu, nilai ekport CPO hanya tumbuh sekitar 0,2 persen.
Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Disperindag Sumut Fitra Kurnia mengatakan meskipun pergerakan pertumbuhan eksportnya melambat, namun permintaan ekspor CPO pada periode ini sudah cukup menggembirakan. Dimana tercatat nilai ekspornya sebesar US$ 803 juta dengan volume sebanyak 1 juta ton. Sementara pada tahun lalu dengan periode yang sama dikisaran nilai US$ 802 juta atau sebanyak 1,15 juta ton. Fitra pun mengharapkan, hingga akhir tahun 2014 ini, kinerja ekspor CPO dapat membaik dengan target nilai ekspor dikisaran angka 4 hingga 5 miliar US$.
Sementara itu, naik tipisnya ekspor komoditas CPO di dalam negeri diperkirakan karena jumlah produksi yang terhambat oleh pengetatan areal pengembangan sawit juga adanya penerapan peningkatan bahan bakar fosil atau biodiesel menjadi 10 persen. (Tri Kurniawan)