Meskipun Duduk di Kursi Roda, Perempuan Ini Sukses Menginspirasi Dunia

16 November 2019 1673 Viewed

Muniba Mazari, tercatat sebagai bagian dari 100 perempuan berpengaruh di dunia dalam BBC 2015. Ya, aku sendiri memang sangat mengidolakannya sebagai inspirator juga motivator. Tak pernah bosan menonton pidatonya. Merinding dan menyentuh.

Muniba Mazari, perempuan berkebangsaan Pakistan, lahir pada 03 Maret 1987. Karena kisahnya, perempuan ini dikenal dengan gelar ‘The Iron Lady of Pakistan.’

Menikah di usia muda bukanlah keinginannya. Namun, apalah daya ketika seorang perempuan tidak boleh mengatakan 'tidak' pada orangtuanya.

Setelah dua tahun menikah, Muniba dan suaminya mengalami kecelakaan. Dikarenakan sang suami mengantuk saat menyetir, membuat mobil mereka jatuh ke parit. Suaminya berhasil melompat dari mobil dan menyelamatkan diri. Sedangkan Muniba terjebak dalam mobil dan mengalami patah hampir di seluruh tulang. Hal inilah yang membuatnya harus menghabiskan waktu dua bulan setengah di rumah sakit.

Ada tiga kenyataan pahit yang harus ia terima saat terbaring di rumah sakit begitu lama.

1. Hari pertama saat dokter mengatakan, “saya dengar kamu ingin menjadi seniman, tapi malah menjadi Ibu Rumah Tangga. Saya punya berita buruk untukmu. Kamu gak akan bisa melukis lagi.”
Muniba mengambil napas berat, mencoba menerima takdirnya dan berkata it’s okay.

2. Dikarenakan mengalami cedera tulang belakang yang sangat parah, dokter memvonis bahwa ia tidak akan bisa berjalan lagi. It's all right. Hanya itu yang mampu ia katakan.

3. Dikarenakan cedera tulang punggung, tulang rusuk dan hampir seluruh tulang. Dokter memvonis bahwa Muniba tidak akan bisa melahirkan seorang anak lagi. Di sini ia benar-benar putus asa karena merasa tidak bisa menjadi perempuan normal. Membayangkan kehidupan yang akan ia jalani ke depan begitu mengerikan. Aku sendiri menangis dengan kisahnya.

Dalam keadaan yang begitu memilukan, ia kehilangan semangat hidup hingga mempertanyakan eksistensi kehidupannya, 'why me? Why am I even alive?' Mengapa ia masih diberikan kehidupan dalam kondisi yang separah itu. Ia begitu putus asa. Apa gunanya hidup? Jika berjalan saja tidak bisa. Tidak bisa melakukan apa pun yang diinginkan. Tidak bisa memberikan seorang anak untuk suaminya, kenyataan ini begitu memukul naluri perempuannya.

Namun, kemudian ia menyadari bahwa tidak ada gunanya menyalahkan takdir. Mengurung diri dalam kesedihan tentu akan membuatnya semakin terpuruk. Sebab itulah ia mencoba berpikir positif untuk tetap menjalani hidup. Semangat yang diberikan sang ibu mampu membuatnya bangkit. “It’s too shall pass. God has a greater plan for you. I don’t know what, but he surely has.”

Kata-kata ajaib itu seolah menularkan semangat dan harapan. Membuatnya kemudian menulis satu persatu ketakutan dalam hidupnya. Ia meyakinkan diri bahwa itu bukanlah sebuah hal, melainkan hanya ketakutan. Muniba akan menghadapinya satu persatu.

1. Perceraian
Hal yang paling menakutkan adalah perceraian. Muniba mengikhlaskan diri untuk dibebaskan dari sang suami, ia mempersiapkan diri untuk itu. Hingga saat ia mendengar suaminya menikah lagi, Muniba mengirimkan pesan teks 'aku turut berbahagia untukmu. Aku mengharapkan yang terbaik.’

Jujur, aku menangis lagi di bagian Muniba menceritakan ini. Betapa ia berbesar hati.

2. Dokter memvonis bahwa ia tidak akan bisa melahirkan seorang anak. Muniba mengikhlaskan takdirnya dan berkata, 'there are so many children ini the word. All they need ia acceptence, there's no point of crying. Just go and adopt one.’ Itulah yang ia lakukan, mengadopsi seorang anak dari panti asuhan di sebuah desa kecil di Pakistan. Niele namanya.

Saat kita menerima diri sendiri, maka dunia juga akan menerima kita. Don’t die before your death. Sekarang Muniba merupakan seorang seniman, pembawa acara, motivator dan berbagai kegiatan bermanfaat lainnya ia lakukan ketika ia sudah menghadapi semua ketakutannya.

“The real happiness doesn't lie in success, money, fame. Itu lies within. Real happiness lies in gratitude.”

TAGS:

Connected with us

@cityradio959

Contact us

Phone+6261 6622 628 (Kantor)
+6261 6622 629 (Studio)
Mobile, Whatsapp, Line+62819 888 959
LocationJl. Pembangunan I No. 6
Krakatau, Medan - 20238