Sejak pertama kali kata ini di masukkan secara resmi di Oxford Dictionary, dan menjadi Word Of The Year di tahun 2013 lalu,ternyata trend ini masih menjamur sampai sekarang. Saya kutip dari laman BBC, Rabu, 20 November 2013, Kamus Oxford mendefinisikan kata selfie sebagai aktivitas seseorang yang memotret dirinya sendiri, umumnya menggunakan ponsel atau webcam, kemudian mengunggahnya ke situs media sosial.
Kata selfie sebenarnya dapat ditelusuri kembali pada 2002 ketika digunakan dalam sebuah forum onlinedi Australia. Dalam forum tersebut, seorang pria mengunggah foto dirinya yang menunjukkan wajahnya cedera akibat tersandung. Pria itu meminta maaf karena fotonya terlihat tidak fokus dan mengatakan bahwa itu bukan karena ia mabuk, tapi karena selfie.
Kalau kita bicara tentang efek selfie di kalangan kita-kita, mulai dari anak-anak, sampai yg sudah berusia, mulai dari masyarakat awam, kaum sosialita, selebritis, tokoh terkenal, everybody loves selfie. Mulai dari baru bangun tidur, kita selfie. Kita berada di suatu tempat bersama teman, pasangan, maupun keluarga, kita selfie. Bertemu dengan seseorang yg kita kagumi, sepertinya tidak lengkap tanpa selfie .Dan sepertinya kita ingin mengabadikan seluruh aspek dari kehidupan dari mulai bangun tidur, hingga menjelang tidur. Selfie is part of my life…we can say like that J Well, tapi ternyata ada satu artikel menarik tentang selfie yg saya baca dari Kompas.com. It’s very interesting…Sangat menarik ;) Ini dikutip dari AllWomensTalk.
- Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Time, orang yang terobsesi dengan selfie secara psikologi diklaim mengalami gangguan mental. Sebab, hobi memotret diri sendiri merupakan refleksi sikap yang merasa diri cantik dan sempurna dibandingkan orang lain. Selain itu, selfiejuga bukti rasa percaya diri yang rendah.
- Mungkin hasil selfie membuat penampilan Anda tampak lebih cantik dan menarik. Namun, bagaimana dengan realitanya? Apakah Anda secantik seperti di foto? Inilah yang akhirnya menimbulkan pertanyaan dari lingkungan sekitar mengenai diri Anda. Tak jarang, dalam sejumlah kasus, beberapa orang malah berakhir menjadi bahan olok-olok di media sosial.
- Melihat selfie teman yang cantik, secara tak sadar, Anda jadi membandingkan diri dengan orang lain. Akhirnya, hal yang demikian pun jadi mempengaruhi kepercayaan diri Anda.
- Selain masyarakat pada umumnya, sejumlah selebriti dunia juga kegandrungan dengan selfie.Nah, melihat para selebriti rupawan tersebut berpose begitu menawan, tak pelak menciptakan standarisasi kecantikan di luar jangkauan. Akhirnya, tren ini pun menciptakan krisis identitas pada sebagian wanita terutama yang berusia muda. Alhasil, tak sedikit dari mereka yang melakukan langkah ekstrim seperti diet berlebihan dan operasi plastik.
- Penelitian yang dipublikasikan pada Psychology Today mengatakan orang yang gemarselfie, umumnya haus perhatian dan menginginkan atensi lebih dari lingkungannya.
- Hasil penelitian di Inggris melaporkan bahwa banyak pertemanan dan hubungan rusak karena salah satu pihak gemar selfie. Sebab, banyak orang mengaku muak melihat orang yang sering berpose selfie dan mengunggahnya ke media sosial.
So, selfie is cool..as long as it’s not creating those negative effects in you.. Happy #selfie guys :D
Salam Selfie
Aisha Widodo